Standar Instalasi dan Perawatan Fire Hydrant Pump System Sesuai NFPA dan SNI

Fire Hydrant Pump System

Fire hydrant pump system bisa saja mengalami kegagalan fungsi kalau instalasi hydrant tidak dipasang sesuai dengan standar yang berlaku. Salah satu faktor utama yang sering menjadi penyebab tidak optimalnya sistem ini adalah proses instalasi yang asal-asalan.

Ketika sistem pompa hydrant tidak bekerja secara normal saat kebakaran terjadi, tentunya proses pemadaman api bisa terlambat dan aset-aset penting di dalam bangunan semakin sulit diselamatkan.

Karena sistem hydrant tergolong kompleks dan membutuhkan biaya yang besar, perencanaan, pemasangannya, sekaligus perawatannya harus dilakukan secara profesional dan sesuai standar.

Jangan sampai biaya besar yang telah dikeluarkan menjadi sia-sia karena sistem yang dibangun tidak berfungsi maksimal. Maka dari itu, simak dulu standar instalasi dan perawatan pompa hydrant yang sudah sesuai dengan NFPA dan SNI.

Instalasi Fire Hydrant Pump System Sesuai NFPA dan SNI

Setiap sistem keamanan kebakaran memiliki standar teknis yang harus dipatuhi agar bisa memberikan perlindungan yang lebih optimal. Jadi perlu Anda ketahui kalau instalasi fire hydrant pump system wajib mengikuti 2 acuan penting, yaitu NFPA dan SNI.

NFPA atau National Fire Protection Association menjadi standar internasional sedangkan SNI atau Standar Nasional Indonesia sebagai regulasi nasional. Berikut aturan-aturannya:

Standar NFPA

NFPA merupakan lembaga internasional yang fokus mengembangkan ilmu pengetahuan dan praktik keselamatan kebakaran, termasuk untuk instalasi fire hydrant agar mencegah korban jiwa dan kerugian properti. Beberapa standar NFPA antara lain:

  • NFPA 10: Standar untuk alat pemadam api portabel
  • NFPA 13: Standar sistem sprinkler
  • NFPA 14: Standar pemasangan selang sekaligus pipa tegak
  • NFPA 20: Standar instalasi pompa kebakaran sentrifugal

Standar SNI

Selain standar internasional, instalasi hydrant juga harus mengacu pada ketentuan dalam SNI untuk menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan bangunan di Indonesia. Beberapa standar penting dari SNI meliputi:

  • SNI 03-1735-2000: Tentang jalan masuk bangunan untuk mencegah bahaya kebakaran
  • SNI 03-1745-2000: Tentang instalasi pipa tegak dan selang
  • SNI 03-3989-2000: Tentang instalasi sistem sprinkler otomatis

Perawatan Fire Hydrant Pump System

Agar sistem hydrant selalu siap digunakan dalam kondisi darurat, NFPA dan SNI mengatur langkah-langkah teknis dalam proses perawatan yang harus dilakukan secara berkala:

  • Inspeksi Langsung

Pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi fisik hydrant, termasuk area sekitarnya yang harus bebas dari penghalang. Dilakukan minimal satu kali dalam setahun.

  • Pelumasan Komponen

Komponen seperti katup dan baut harus dilumasi secara berkala untuk mencegah karat dan memastikan pergerakan mekanis tetap lancar.

  • Pengujian Aliran Air

Dilakukan setiap lima tahun sekali untuk memastikan tekanan dan volume air yang keluar cukup untuk menjangkau titik kebakaran secara efektif.

  • Uji Kebocoran Sistem

Hidupkan pompa dan lakukan simulasi aliran air. Pastikan semua bagian seperti valve, selang, dan sambungan berfungsi baik tanpa kebocoran.

  • Flushing Sistem Hydrant

Membersihkan endapan lumpur di tandon dan pipa untuk menjaga kelancaran aliran air di dalam sistem hydrant.

  • Penggantian Komponen yang Aus atau Rusak

Segera ganti komponen seperti gasket, O-ring, atau valve yang sudah aus agar tidak mengganggu kinerja sistem saat digunakan.

  • Pencatatan dan Dokumentasi

Semua aktivitas perawatan harus dicatat dengan rapi sebagai bahan evaluasi dan audit teknis di kemudian hari.

Dengan mengikuti standar instalasi dan perawatan dari SNI dan NFPA, gedung dan penghuninya terlindungi dari kebakaran, serta memastikan sistem bekerja optimal saat dibutuhkan. Jadi, pastikan Anda mempercayakan proses instalasi fire hydrant pump system hanya ke jasa profesional.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *