Foam for fire merupakan salah satu metode memadamkan api yang terbukti efektif, terutama untuk mengatasi kebakaran yang melibatkan bahan cair mudah terbakar maupun material padat.
Sistem ini memakai busa sebagai media untuk mengontrol dan memadamkan api dengan membentuk lapisan pelindung di atas bahan yang terbakar. Lapisan busa ini berfungsi untuk memutus suplai oksigen sekaligus mendinginkan permukaan yang terbakar.
Tidak semua jenis busa sama, pemilihannya harus disesuaikan dengan jenis risiko kebakaran dan kebutuhan lokasi. Lebih jelasnya, simak terus artikel di bawah ini.
Jenis-Jenis Foam for Fire
Berikut adalah beberapa jenis busa pemadam kebakaran yang umum digunakan sebagai foam suppression beserta fungsinya:
1. Foam Kelas A
Foam kelas A dikembangkan pertama kali pada tahun 1980-an dan dirancang untuk memadamkan kebakaran yang berasal dari bahan padat seperti kayu, kain, kertas, dan karet.
Foam ini bekerja dengan menurunkan tegangan permukaan air, sehingga air bisa meresap lebih dalam ke bahan bakar padat dan mencegah api menyala kembali. Busa jenis ini sangat berguna untuk kebakaran hutan maupun kebakaran di lingkungan industri.
2. Foam Kelas B
Foam kelas B biasa dipakai untuk mematikan api akibat terkena cairan yang gampang terbakar, seperti bensin, pelarut kimia, dan bahan cairan lainnya. Menggunakan foam kelas A untuk jenis kebakaran ini bisa semakin berbahaya karena efektivitasnya berbeda.
Foam kelas B memiliki 2 subkategori, yakni busa sintetik dan AR-AFFF. Berikut perbedaannya.
- Busa Sintetik
Mengandung surfaktan sintetis yang membuat busa menyebar lebih cepat dan hasil pemadaman lebih efektif dalam waktu singkat. AFFF (Aqueous Film Forming Foam) adalah salah satu contoh yang paling umum
- AR-AFFF (Alcohol-Resistant AFFF)
Jenis foam for fire ini dirancang untuk memadamkan kebakaran yang melibatkan cairan polar seperti alkohol yang bisa menghancurkan busa biasa. Tipe ini akan membentuk lapisan pelindung lebih tebal agar semakin stabil dan tahan lama.
3. Protein Foam
Protein foam dibuat dari bahan protein alami, membuatnya lebih ramah lingkungan dan biodegradable. Meskipun penyebarannya lebih lambat dibandingkan busa sintetis, busa ini membentuk penutup busa yang lebih tahan panas dan lebih lama menempel di permukaan. Ada beberapa jenis protein foam:
- Regular Protein Foam (P)
- Fluoroprotein Foam (FP)
- Film Forming Fluoroprotein (FFFP)
- Alcohol-Resistant Fluoroprotein Foam (AR-FP)
- Alcohol-Resistant Film Forming Fluoroprotein (AR-FFFP)
Sistem foam suppression bukan hanya efektif dalam menangani kebakaran karena bahan cair berbahaya, tapi juga untuk mencegah kerusakan setelah api dipadamkan. Karena itulah, banyak industri yang semakin mengandalkan foam for fire sebagai solusi untuk keselamatan kebakaran mereka.
Leave a Reply